Lkp Srikandi

Lkp Srikandi
lkpsrikandi

Senin, 16 Agustus 2010

Latar Belakang


Dalam rangka mengatasi berbagai masalah yang disebabkan oleh dampak krisis ekonomi yang berkepanjangan yang melanda bangsa Indonesia perlu terus dilakukan secara bersama-sama oleh Pemerintah, swasta dan masyarakat, serta komponen bangsa. Krisis ekonomi mempengaruhi seluruh bidang aktivitas termasuk sektor pendidikan dengan dampak yang ditimbulkan sangat memperihatinkan. Banyaknya anak usia sekolah tidak mampu melanjutkan pendidikannya untuk belajar di yayasan pendidikan, baik pada jalur sekolah maupun jalur luar sekolah karena keterbatasan ekonomi yang pada akhirnya menyebabkan putus sekolah (DO) dan pengangguran terus meningkat. Hal ini disebabkan oleh faktor ekonomi sehingga mereka tidak memiliki keterampilan/keahlian yang dapat dimanfaatkan untuk bekerja atau berusaha.
Keberadaan LPK “SRIKANDI” sebagai lembaga kursus menjahit di sebuah perkampungan tepatnya di Kp. Beunying Rt.01/01 Kelurahan Cilaja ternyata sangat menarik perhatian bagi mereka yang putus sekolah dan pengangguran khususnya kaum perempuan yang ingin memiliki keterampilan menjahit, ini terbukti dari antusiasme yang tinggi sekali dari warga masyarakat yang datang silih berganti menanyakan tentang berapa biaya yang dapat mereka bayarkan untuk memperoleh pendidikan keterampilan menjahit di LPK Srikandi.
Namun disisi lain, kami sebagai lembaga yang belum terlalu lama berdiri dengan modal yang tidak terlalu besar, cukup kewalahan dengan banyaknya peserta didik yang ingin mendaftar karena tidak seimbang dengan berbagai keterbatasan fasilitas lembaga yang kami miliki, sehingga kadang ada calon peserta didik yang terpaksa harus menunggu giliran peserta yang lain selesai/lulus ujian.
Masalah yang kami hadapi tidak hanya sampai disitu, lembaga kami juga punya keterbatasan kualitas dan kuantitas tenaga pendidik, yang jika ini dibiarkan terlalu lama maka akan berakibat terhadap kemajuan lembaga dan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap lembaga kami.
Dari semua kendala dan tantangan yang ada tidak berarti pembelajaran di lembaga kami menjadi terhambat, kami mencoba memecahkan masalah dengan menjalin mitra / kerja sama diantaranya dengan:
1.    Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) “RUKUN” yang ada dikecamatan Majasari dalam bentuk bantuan pinjaman alat mesin jahit.
2.    UPT SKB Kabupaten Pandeglang dalam bentuk bantuan tenaga Pendidik yang sudah berpengalaman dan profesional
3.    Lembaga Kursus yang sejenis dalam bentuk sharing dengan lembaga kami.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar